Aku memang terlanjur mencintaimu
Tapi ku takkan sesali itu
Seluruh jiwaku telah ku serahkan
Memegang janji setiaku
Ku mohon jangan jadikan semua ini
alasan kau menyakitiku
meskipun cintamu tak hanya untukku
tapi cobalah sejenak mengerti
bila rasaku ini rasamu
sanggupkah engkau menahan pedihnya
kehilangan cinta tak terjawab
coba bayangkan kembali
bertapa hancurnya hati ini kasih
semua telah terjadi...
.
.
.
Tapi apapun yang terjadi
Ku coba tuk bersabar
Mungkin kau tercipta bukan untukku
(karena apapun yang telah terjadi dirimu akan selalu ada dihatiku dan tak akan lekang oleh waktu meskipun kau bukan milikku lagi......)
.
.
.
Menyesal!!!
Tidak....
Kenapa aku harus menyesal untuk apa aku menyesal???
bagiku menyesal sekarang tiada gunanya lagi..
menyesal bukannya menyelesaikan masalah...
malah menambah masalah saja...
Yang tidak aku mengerti hanya...
Hanya...
Hanya...
Hanya Kenapa akhir-akhir ini ini aku terlalu sibuk mengurusi hal-hal yang tak berguna macam ini.padahal masih banyak hal yang harus dan dapat aku lakukan. Bukanya seperti ini mengurusi cinta yang tak jelas maksud dan tujuannya,,
sudah begitu aku terkena virus melankoli pula....
(ih...... virus yang paling aku takuti kini telah bersemayam dalam tubuhku yang renta ini)
Pernah seorang teman meyakinkanku akan cinta, ia berpendapat:
Yah....
Aku harus berani melihat kenyataan,, agar aku sadar akan yang ada disekitarku. Maka mau tak mau pasti aku akan kecewa karena kenyataan yang ada memang begitu menyakitkan, tetapi aku harus belajar...
.
.
Maka muncul dalam diri berani menghadapinya seperti seorang tentara di medan perang ataukah melarikan diri bagaikan seorang maling yang ketahuan...........
(seperti kata Toynbee “manusia harus memiliki (belief) kepercayaan agar tidak ngawur”)
.
.
.
.
.
The End
Jumat, 26 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar